Senin, 16 Mei 2011

sekolah agama

dusunku, menangis rasa batin ini melihat anak2 usia sekolah SD pulang sekolah pagi waktunya dibuang hanya untuk bermain disekitar halaman rumah, andai saja dusunku punya sekolah agama mungkin mereka pulang sekolah pagi, sorenya bisa belajar agama islam untuk pendidikan dasar sebagai bekal menuju usia dewasa. bertahun tahun dari saya kecil hingga sekarang usia saya masuk empatpuluhan tidak ada yang berubah dalam hal pendidikan perbaikan akhlak.................. adakah dermawan yang ikut prihatin dengan keadaan ini ???

Kamis, 23 September 2010

Majulah Dusunku

Sewo adalah sebuah nama dusun yang letaknya dijalur pantura jawabarat, tepatnya dusun sewoharjo desa karanganyar kecamatan pusakanagara (sekarang pusakajaya), penduduk aslinya hampir 70% adalah buruh tani dan petani penggarap, sebagian yang 25% adalah tenaga kasar kuli bangunan dan yang 5% adalah pedagang kecil dengan penghasilan pas-pasan. dalam hal kemampuan ekonomi dusun sewoharjo sangat tertinggal jauh dari desa disekitarnya begitupun dalam hal pendidikan sangat tertinggal dari dusun lainya, mungkin karena kemampuan ekonomi yang lemah hingga masyarakat sewo jarang yang mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. bisa dihitung dengan jari lulusan sarjana yang ada di kampung sewokidul khususnya, itupun sebagian yang sudah menyandang gelar sarjana malah tidak menetap di kampungnya hingga dusun sewo seperti dusun yang hidup enggan matipun jangan. sudah tergolong dusun miskin di tambah pula dengan banyaknya penyakit sosial masyarakat. seperti adanya bandar minuman keras yang ada di dusun sewoharjo melaju dengan damai tanpa terusik jalur hukum yang ada, sehingga para pemudanya banyak sekali yang suka dengan minum minuman beralkohol. gaya hidup yang hura2 seperti kalo setelah datang musim panen banyak penduduk yang mengadakan pesta dengan biaya yang tidak sedikit meski kadang setelah pesta usai menanggung hutang yang tidak kalah banyaknya dari penghasilan uang amplop yang diperoleh dan beras kondangan pun tidak mencukupi untuk membayarnya. kebiasaan ini berlangsung turun temurun dan sampai saat ini pun masih berlangsung.
sebagai putra asli penduduk dusun sewokidul saya merasa miris melihat keadaan ini namun apa yang bisa dilakukan dari orang sepertiku yang dulu juga pernah mengalami gejolak muda yang tidak bagus untuk diceritakan. dalam hal ini saya baru menyadari bahwa saya adalah salah satu korban lingkungan yang pernah ada dan saya berharap kedepan jangan ada lingkungan yang seperti dulu waktu usia remajaku pernah mengalaminya. semoga dusunku menjadi lebih baik dari sekarang. Amin....................!!!